Bukti Cinta Kepada Allah SWT
Jamaah Jum’at yang berbahagia
Cinta kepada Allah merupakan konsekuensi keimanan. Tidak akan sempurna tauhid kepada Allah hingga seorang hamba mencintai Tuhannya secara sempurna. Dengan sempurnanya kecintaan seorang hamba kepada Allah, maka sempurna pula keimanannya. Dan dengan berkurangnya rasa cinta seorang hamba kepada Allah, maka berkurang juga kadar tauhid dan keimanan dari seorang hamba. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31-32 sebagai berikut :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌرَحِيمٌ 31 قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ32
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. (QS Ali Imran 31-32.)
Sesungguhnya, kecintaan kita kepada Allah ini layaknya pohon yang tumbuh dengan subur. Akarnya kuat dan ranting-rantingnya menjulang tinggi ke langit. Tanda-tanda kecintaan ini akan nampak di hati dan anggota badan pemiliknya, layaknya sebuah pohon yang buahnya berlimpah menandakan bahwa pohon tersebut tumbuh dengan baik dan subur. Berikut ini adalah beberapa ciri yang membuktikan kejujuran cinta kita kepada Allah SWT.
Selengkapnya klik disini