BeritaPolitik

Ahmad Syauqi Soeratno Sosok “Cah Bagus, Pinter, tur Ora Nakal” 

Ketua III Pimda Tapak Suci Bantul, R. Abdulah Nur Sidiq, SH mengajak seluruh anggota Tapak Suci dan masyarakat untuk mendukung Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM dalam pemilihan anggota DPD RI tanggal 14 Februari 2024. Hal ini disampaikan saat memberi pengarahan dalam Rakor Pimda 02 Tapak Suci Bantul, Selasa malam (16/1) di Kantor PDM Bantul.

“Mas Syauqi adalah sosok “cah bagus, pinter, tur ora nakal”, sehingga layak mengemban Amanah Muhammadiyah dan masyarakat DIY sebagai Anggota DPD RI,” tegas Sidiq. Kepada seluruh Anggota Tapak Suci, Sidiq mengajak untuk berkontribusi mendukung Achmad Syauqi Soeratno. “Untuk Anggota Tapak Suci yang tidak terkena peraturan netralitas, diharapkan berperan aktif dalam membantu memenangkan Pendekar Muda Ir. Achmad Syauqi Suratno, MM yang mendapat nomor urut 1 dalam pemilihan DPD RI 14 Februari 2024,” tandasnya.

Sidiq mengajak untuk mempopulerkan tagline “cah bagus, pinter, tur ora nakal” yang merupakan citra positif yang ada dalam diri Ahmad Syauqi Soeratno. Sidiq menjelaskan, ungkapan “cah bagus” lazim digunakan para orang tua saat ngudang cucu lelakinya dengan harapan menjadi anak sholeh yang rupawan dan berhati mulia. “Sosok Mas Syauqi insya Alloh lelaki sholih yang selain hatinya baik dan mulia juga parasnya ganteng,” ungkap Sidiq.

Ahmad Syauqi Soeratno yang pinter, menurut Sidiq adalah sosok kompeten, cerdas, serta terdidik dengan sangat baik. “Insya Alloh Mas Syauqi memiliki modal kompetensi mumpuni sebagai seorang wakil rakyat yang berilmu Amaliah dan beramal ilmiah selaras dengan esensi Muhammadiyah sebagai gerakan ilmu,” tandasnya.

Sidiq-pun menjelaskan, citra “ora nakal” dalam diri Achmad Syauqi Suratno tercermin dalam rekam jejak selama hidupnya. “Mas syauqi ini sosok yang jujur, berintegritas, konsisten antara ucapan dan perbuatannya, serta menjunjung tinggi nilai etik dalam hidupnya,” jelas Sidiq.

Sebagai anggota Tapak Suci dalam tingkat pendekar muda, menurut Sidiq rekam jejak Ahmad Syauqi Soeratno selama ini telah sesuai dengan motto perguruan “dengan iman dan akhlaq saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlaq saya menjadi lemah”.

Jangan Alergi Politik Praktis

Lebih lanjut Sidiq mengajak seluruh Angkatan Muda Muhammadiyah agar tidak alergi dengan politik. Sidiq mengingatkan bahwa semua kebijakan makro yang menyangkut kepentingan rakyat adalah produk dari aktivitas politik.

Oleh karena itu, politik sebagai salah satu lini penting kehidupan harus diisi oleh sumber daya insani yang kompeten, beriman, dan berahlakqul karimah. Angkatan Muda Muhammadiyah harus mewakafkan dirinya untuk mengisi medan juang politik agar lahir produk-produk kebijakan yang bermutu dan bermanfaat untuk rakyat.

Sidiq memuji langkah seniornya, Pendekar Romy Ardiansyah Verizal, SP yang berupaya menginspirasi teman-teman Angkatan Muda Muhammadiyah masuk ke dunia politik bergabung dengan Partai Ummat. “Ini ada contoh bagus, Mas Romy baru kali ini masuk politik dan langsung berlaga di daerah pemilihan Kasihan dan Sedayu sebagai calon legislatif Tingkat Kabupaten Bantul,” ungkap Sidiq.

Sidiq mendorong para anggota Tapak Suci yang memiliki minat dengan dunia politik untuk bergabung dengan partai politik sebagai cara mengaktualisasikan dan mengasah bakatnya. “Bergabunglah dengan partai politik untuk mengasah diri, belajar menjadi seorang politisi,” tandasnya.

Namun Sidiq mengingatkan , para Anggota Tapak Suci yang berminat dengan politik praktis hendaknya belajar serius menjadi politisi, bukan hanya sekedar menjadi massa partai politik. “Jadilah aktivis partai politik untuk menjadi politisi yang mengusung perubahan untuk lebih baik, bukan hanya menjadi simpatisan yang tidak mampu memilih mana yang benar dan mana yang salah,” tegas Sidiq yang juga Advokat di LBH Sahabat Amanah Yustisia Gunungkidul ini.

Sikap Netral Muhammadiyah

Etika persyarikatan menurut Sidiq juga harus ditegakkan, bagi yang sedang mengemban amanah sebagai pengurus ortom harus bersikap sama dan sebangun dengan Muhammadiyah dalam menjaga jarak dengan semua kekuatan politik yang ada. “Jangan sampai malah bermanuver genit menjual nama besar Muhammadiyah maupun Angkatan mudanya sekedar untuk kepentingan politiknya,” ujar Sidiq. Sidiq mengajak Anggota Tapak Suci Bantul untuk memahami sikap netral PP Muhammadiyah dalam setiap perhelatan Pemilu di negeri ini. “Jangan ikut-ikutan sebagian netizen yang mengolok-olok sikap netral PP Muhammadiyah, kita harus pahami siapapun pimpinannya termasuk di era Pak Haedar Nasir ini akan menjadi penjaga gawang netralitas persyarikatan terhadap politik praktis,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *