RAHASIA UMUR 40 TAHUN
Khutbah Pertama
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ لِيَزۡدَادُوٓاْ إِيمَٰنٗا مَّعَ إِيمَٰنِهِمۡۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِي بِنَفْسِي وَاِيَّا كُمْ بِتَقْوَى اللهِ اِتَّقُوْااللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ : اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Yang pertama dan yang utama marilah kita senantiasa berusaha untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan senantiasa menjalankan semua perintah-perintah-Nya dan meninggalkan dan menjauhi segala larangan larangan-Nya.
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Usia 40 tahun memiliki rahasia tersendiri bagi umat manusia. Biasanya, orang yg sudah mencapai usia 40 tahun telah mencapai puncak kedewasaanya dalam berpikir dan bertindak., mari kita simak firman Allah berikut ini,
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.(QS. Al-Ahqaf: 15).
Al-Qur’an memberi perhatian khusus mengenai usia 40 tahun. Hal ini sebagai pertanda bahwa ada hal yang perlu diperhatikan dengan serius pada fase usia 40 tahun ini, diantaranya :
Pertama, Perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua.
Lafadzوَوَصَّيْنَا الْإِنسٰنَ بِوٰلِدَيْهِ إِحْسٰنًا “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya”. Yakni dan Kami wasiatkan kepadanya agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua itu tiada batasnya. Jangan sampai karena alasan sudah berkeluarga kemudian tidak lagi berbakti kepada kedua orang tua kita. Maka sudah selayaknya sebagai anak kita berbakti, kepada orangtua sesuai dengan kemampuan lahir dan batin. Kita cermati juga firman Allah SWT :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (QS. Al-Israa’ : 23-24)
Bagaimana cara kita berbakti kepada kedua orangtua kita? Ketika orang tua sudah renta, kita harus perlakukan mereka dengan arif bijaksana. Dan jangan sekali-kali bilang “ah” yang berarti menolak atau keberatan atas sesuatu yang yang menimpa. Ingat bagaimana dulu ketika kita masih balita, maka orang tualah yang merawat kita dengan kasih sayang luar bisa.
Kedua, Belajar tentang proses perjuangan bapak-ibu.
Lafadz حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ “ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)”. Yakni ibunya mengandungnya dalam perut dengan penuh kesusahan, begitu pula ketika dia melahirkannya.
Lafadz وَحَمْلُهُۥ وَفِصٰلُهُۥ ثَلٰثُونَ شَهْرًا ۚ “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan”. Yakni demikianlah waktu yang dibutuhkan, mulai dari awal kehamilannya sampai masa penyapihan. Kemudian kedua orang tua akan bersusah payah dalam mengasuhnya sampai dia dapat hidup mandiri.
Siapun kita sekarang ini, menjadi apapun kita, kaya atau miskin, dahulu adalah balita yang lemah, yang tiada daya kekuatan, kecuali karena rahmat Allah maka kita menjadi orang. Maka setelah dewasa dan berumur 40 harus tumbuh kesadaran akan hakekat hidup yang sesungguhnya.
Ketiga, Usia 40
Diusia 40 tahun, maka itu adalah awal dari puncak kesuksesan seseorang. Mengapa angka 40 menjadi spesial? karena حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ “sehingga apabila dia telah dewasa”. Yakni sampai ketika telah sempurna kekuatan dan akalnya. وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً “dan umurnya sampai empat puluh tahun”. Ini menunjukkan bahwa sampai pada umur empat puluh tahun merupakan masa setelah memasuki masa dewasa. Dimana sudah memulai masuk fase menikmati hidup. Sebagai muslim maka kemudian tumbuh kesadaran bahwa segala yang dicapai ada peran peran orang lain yakni orang tua, sejawat kerja, lingkungan masyarakat dan seterusnya.
Keempat, Maka wajib Bersyukur
Lafadzقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ “ia berdoa: “ Ya Tuhanku, tunjukilah aku” Yakni ilhamilah kepadaku. أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ “untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku”. Yakni ilhamilah aku agar dapat mensyukuri atas hidayah yang telah Engkau berikan kepadaku dan atas rasa kasih sayang kedua orang tua terhadapku yang telah mengasuhku saat aku masih kecil. Sehingga kesadaran untuk bersyukur atas segala limpahan nikmat, rizqi, kesempatan sukses secara ekonomi dan status sosial dimasyarakat, harus senantiasa memunculkan etos untuk bersyukur kepada Allah. Dan kesyukuran itu ternyata kembali kepada diri kita lagi. Kita camkan ayat berikut ini :
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Luqman : 12)
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Kelima, Beramal shalih yang diridhai
Lafadzوَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ “dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai”. Dan ilhamilah aku agar melakukan amal shalih yang Engkau ridhai. Selama kita hidup sudah semestinya kita banyak beramal. Permohonan kita hendaklah amal amal kita senantiasa dalam koridor amal shalih yang diridhai, bukan amal yang akhirnya mendapat murka dan terlaknat.
Keenam, Keturunan yang baik
Lafadz وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ “berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku”. Yakni jadikanlah anak keturunanku orang-orang yang benar-benar shalih. Dari penggalan ayat ini bagaimanpun kita tentu menginginkan mempunyai keturunan yang baik. Keturunan yang membawa dan memberikan kebaikan kepada diri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Maka kita senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah agar diberi keturunan yang shalih dan shalihah. Aamiin.
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Ketujuh, Bertaubat
Lafadzإِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ “Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau”. Dari dosa-dosaku. Bagaimanapun kita manusia tentu banyak salah dan khilaf, maka sudah seharusnya untuk bertaubat kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan. Kita cermati firman Allah berikut ini :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ …
“Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai… (QS at-Tahrim : 8)
Dan dengan kesadaran yang penuh, mau meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan. Karena tidak ada manusia yang terlepas dari dosa dan salah.
Kedelapan, Istiqamah dalam islam.
Lafadzوَإِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِينَ “ dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. Yakni yang menyerahkan diri kepada-Mu dan tunduk dalam ketaatan-Mu serta ikhlas untuk mengesakan-Mu. Bagaimanapun kita hidup, dimanapun kita hidup, tentu nanti diakhir hayat ada satu cita cita yang tak pernah luput dan lepas yakni wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Akhirnya, semoga kita bisa memaksimalkan sisa-sisa umur kita ini untuk memperbanyak amal shalih. Aamiin..
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ أَرْشَدَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا .اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ, رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
*Oleh Ust M Humam, S.Ag
Naskah Lengkap bisa di download disini
Silakan gabung Group WhatsApp