ArtikelKhutbah Jum'at

Teladan Umat

Khutbah Pertama

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ،

 أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah tiada henti-hentinya kita senantiasa memanjatkan puji dan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga kita dapat menjalani kehidupan ini, dengan lebih baik, serta mendapat ridha-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat, tabi’in, tabiit-tabi’iin serta umatnya hingga Hari Akhir nanti.

Dan tak lupa marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Taqwa yang sungguh sungguh bukan sekedar pemanis kalam, taqwa yang mendorong untuk perubahan kearah yang lebih baik lebih baik dan lebih baik.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Ada satu ayat yang luar biasa, terkait bagaimana kita dapat mengambil teladan, dalam mengarungi hidup dann kehidupan di zaman serba digital seperti sekarang ini.  Ayat tersebut Tertera didalam surat Al-Ahzab 21 :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Dalam suasana apapun dan dimanapun Rasulullah SAW senantiasa menjadi teladan kita semua. Dalam kehidupan berumah tangga betapa keluarga Rasulullah adalah teladan kita dalam berumah tangga.

Dalam bertetangga kita dapat mengambil teladan begitu baiknya Rasulullah terhadap tetangga sampai sampai Aisyah menyatakan tetangga itu saudara. Seperti akan menjadi pewaris saja.

Dalam berkiprah di masyarakat kita dapat mengambil teladan semenjak masa remaja, masa dewasa sampai menjadi Rasul, Rasulullah SAW adalah sosok teman yang baik bersahaja, senantiasa jujur. Dalam berdagang Rasulullah adalah pebisnis yang piawai, dengan modal dan penerapan kejujuran dalam perdagangan, beliau sangat sukses berdagang di Syam (Palestina) sekarang.

Maka dalam segala lini kehidupan Rasulullah SAW, senantiasa menjadi teladan, menjadi uswah, maka tidak salah kalau kemudian beliau di beri gelar “al-Amiin” suatu gelar yang hanya mampu dipikul oleh Muhammad SAW. Disaat  suasana masyarakat yang secara mental sedang terpuruk pada  titik paling rendah. Namun pada saat tersebut justru mendapat gelar al-Amin (yang dapat dipercaya). Luarr biasa…!!

Bahkan keteladan beliau dimedan laga, dengan ikut berperang juga luar biasa. demi membela agama Allah. Dan Rasulullah merupakan teladan bagi seluruh orang beriman dalam segala langkahnya. semua ini tak dapat dilepaskan dari sifat sifat beliau yang perlu kita teladani dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari yaitu Sidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari ke empat sifat tersebut, Yang pertama adalah Sidiq atau Jujur. Jujur pangkal kesuksesan. Kejujuran merupakan sifat dasar yang harus dimiliki oleh seseorang karena berhubungan dengan kepercayaan. Tidak adanya kejujuran dapat menurunkan kepercayaan. Dalam perspektif apa saja dan dimana saja sifat shidiq ini mutlaq diperlukan. Banyaknya pemimpin yang tumbang karena tidak dapat memegang sifat kejujuran ini.

Yang kedua adalah Amanah atau Dapat Dipercaya. Amanah merupakan teladan yang dilakukan oleh Rasulullah dalam setiap tindakannya. Sifat Amanah Nabi Muhammad SAW terkenal dalam bidang bisnis, beliau dikenal sebagai pedagang ulung dan terus terang. Ia tidak pernah menyembunyikan kecacatan barang dagangannya dan bertindak transparan agar pembeli benar-benar mengetahui kondisi barang. Barangkali kalau dizaman sekarang ini jarang sekali pebisnis yang berani terang terangan seperti Rasulullah SAW didalam transaksi perdagangan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Sedang Yang ketiga adalah Tabligh atau Menyampaikan. Dengan sifat Tabligh maka Rasulullah SAW apapun yang diterima dari Allah terkait wahyu beliau sampaikan kepada umat, tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak ada yang disembunyikan, semua disampaikan apa adanya. Terkait dengan kehidupan dan hukum hukum keluarga disampaikan semua  dengan bahasa yang santun. Tabligh merupakan sifat menyampaikan maksud dan niat secara terang-terangan. Penyampaian Rasulullah saat memberikan perintah dan larangan tidak dilebih-lebihkan atau dikurangi.

Yang keempat adalah Fathonah atau Cerdas. Rasulullah SAW adalah orang dengan kecerdasan yang luarbiasa. kecerdasan dalam pelbagai bidang, seperti bidang sosial kemasyarakatan, dalam keluarga, dalam strategi perang melawan ganasnya kaum kafir, kecerdasan dalam dakwah /diplomasi penyebaran dakwah risalah, melihat peluang bisnis dll. Beliau  mampu berbisnis dengan persaingan yang sehat. beliau tidak menjadikan berdagang sebagai aji mumpung, melainkan kesempatan untuk membangun dan mengelola barang dagangan dalam jangka waktu yang lama. Dalam islam, perilaku tersebut disebut sebagai adab. Karena adab diatas ilmu.

  لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ  (bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat). Dalam Meneladani Rasullah SAW adalah dengan sepenuh jiwa dan raga. Karena kita tahu dan mengharap pahala Allah atau mengharap pertemuan dengan Allah, serta mengharap rahmat-Nya di hari kiamat atau membenarkan bahwa hari kiamat pasti terjadi.

وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا  (dan banyak menyebut Allah). Diantara bentuk meneladani Rasulullah SAW adalah denganbanyak mengingat Allah dimanapun kapanpun.Sinyal yang besar dan kuat hanya bisa dibentuk kalau tingkat dzikrullahnya mantap. Kalau hanya  “datnyeng (Indonesianya: kendor kenceng) hasilnya tidak akan maksimal. Termasuk bagian dari dzikrullah adalah bagaimana kita menjadi pimpinan di Muhammadiyah dari level paling bawah sampai level paling atas. Membesarkan Muhammadiyah dengan akal budi fikiran harta benda yang kita keluarkan, maka kita harus mantap, jangan setengah-setengah.

Artinya kalau kita ingin meneladani Rasulullah SAW mau tidak mau ya harus membawa keempat sifat rasul tadi dalam ranah gerakan Muhammadiyah. Karena dengan hal ini tercapai peneladanan dengan Rasulullah SAW. Kalau peneladanan ini berhasil, tentu kerahmatan keberkahan akan kita dapatkan didunia dan diakhirat. Kata kuncinya kita ikut berorganisasi Muhammadiyah itu meneladani Nabi SAW dalam mengarungi hidup menuju cita cita mulia.

Maka kalau dalam meraih cita cita tertinggi dan mulia ini, biasanya pasti ada halangan, rintangan, yang bisa saja datang teman, saudara, istri, suami, masyarakat, bahkan negara. Namun kita harus teguh, sabar,serta konsisten untuk meraihnya. Mari kita tengok di surat At-Taubah Ayat 128 :

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Maka Sungguh kedatangan Rasulullah SAW, sangat sangat ditunggu oleh umat. Kalau ada halangan rintangan, penderitaan, beliau lebih merasai. Beliau sangat-sangatpeduli kepada umatnya, agar mendapatkan hidayah, dan beliau sangat penyantun lagi penyayang kepada orang-orang yang beriman.

Jadi Faham kita sekarang, betapa berat namun mulia bersuntukria di medan dakwah, menjadi bagian dari Muhammadiyah ini. Kita menginginkan kehidupan, yang baldatun tayyibatun warrabbun ghofuur. Ya lewat muhammadiyah ini.

Maka dalam berdakwah dan berorganisasi di Muhammadiyah kita ittiba’ Nabi SAW, dengan keempat sifat- sifat diatas, mengajak semua manusia untuk mengikuti jejak dakwah risalah, kanjeng Nabi Muhammad SAW.  Lebih jelasnya Yuk kita cermati firman Allah didalam surat  Al-Ahzab Ayat 45-46:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,

وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذْنِهِۦ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا

Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Demikian semoga yang sedikit ini, mampu menjadi pemantik, untuk kita bersama, dalam berkiprah di Muhammadiyah, aamiin.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Khutbah Kedua

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ, وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيننَا اَلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَا نَا اَلَّتِي فِيهَا مَعَاشنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادنَا وَاجْعَلْ اَلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اَلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. 

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

*Oleh : Ust M Humam, S.Ag

Naskah Lengkap bisa di download disini

Silakan gabung Group WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *