ArtikelKhutbah Jum'at

Jangan Tunda Taubat!!

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،

أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى وَإِنِّي لَغَفَّارٞ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا ثُمَّ ٱهۡتَدَىٰ 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT   yang telah memberi kita berbagai macam kenikmatan, hingga saat ini kita masih diberikan kesehatan dan umur panjang; dan bisa menghadiri ibadah shalat Jumat saat ini.  Semoga dengan kesyukuran tersebut, Allah berkenan semakin menambah karunia-Nya kepada kita semua. Aamiin

Shalawat dan salam kita sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW  beserta keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya yang setia menjalani sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman. Perkenankan selaku khatib saya mengajak kepada seluruh hadirin untuk senantiasa meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah, dengan melaksanakan perintah serta menjauhkan diri dari segala yang dilarang-Nya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Kita pasti sadar, bahwa hidup ini hanya sebentar. Ibarat seorang pengembara yang bepergian ke suatu tempat, dia tinggal di suatu rumah kontrakan selama satu tahun. Maka apabila telah menempati rumah itu selama 10 bulan, berarti jatah tinggalnya tersisa 2 bulan lagi. Demikian pula hidup ini, kita sebenarnya telah memiliki kontrak hidup untuk tinggal di dunia, hanya saja tidak ada yang tahu sampai berapa lama izin tinggal yang kita miliki.

Setiap kita pasti pernah berbuat dosa. Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksiat terhadap Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan tetapi kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Setiap hamba Allah yang shalih yang pernah engkau temui, pastilah ia pernah berbuat kesalahan dan dosa. Ibnu Mas’ud r.a berkata:

لَوْ تَعْلَمُوْنَ ذُنُوْبِيْ مَا وَطِئَ عَقِبِيْ اثْنَانِ.

“Seandainya kalian mengetahui dosa-dosaku, tidak akan ada orang yang mau berjalan di belakangku (mengikutiku) walaupun cuma dua orang.” (Siyar A’lamin Nubala’, I/495)

Muhammad bin Wasi’ rahimahullah berkata,

لَوْ كَانَ لِلذُّنُوْبِ رِيْحٌ مَا قَدَرَ أَحَدٌ أَنْ يَجْلِسَ إِلَيَّ

“Andaikan dosa itu memiliki bau, tentu tidak ada dari seorang pun yang ingin duduk dekat-dekat denganku.” (Muhasabah An-Nafs)

Demikianlah, salah satu sifat manusia adalah tidak pernah lepas dari perbuatan salah dan dosa, Islam memberikan solusi bagi orang-orang yang melakukan dosa, yaitu taubat. Tidak ada lagi perbuatan terbaik bagi pendosa kecuali bertaubat. Inilah yang dituntunkan junjungan kita Rasulullah SAW dalam sabdanya :

 كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ. وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

“Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.”(H.R. At-Tirmidzi)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Orang yang mau menyadari, bahwa  sikap dan jalan hidupnya selama ini masih jauh dari jalan yang lurus; maka pastilah akan memilih untuk menempuh taubat. Rasulullah SAW bersabda :

يَآايُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّي أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ.

”Hai sekalian manusia! Taubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampun kepadaNya, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali (HR Muslim)

Taubat merupakan langkah awal ketika seseorang berniat mengabdikan dirinya pada kebaikan. Keutamaan orang-orang yang bertaubat secara jelas disebutkan dalam al-Qur’an

وَإِنِّي لَغَفَّارٞ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا ثُمَّ ٱهۡتَدَىٰ 

Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (Qs. Thaha : 82)

Pada ayat tersebut Allah menegaskan akan mengampuni siapa saja yang bertaubat. Taubat secara Bahasa berasal dari kata:   تَابَ – يَتُوْبُ – تَوْبَةً  taaba – yatuubu –taubatan yang artinya الرُّجُوْع (kembali). Pengertian menurut syara’ yaitu kembali dari perbuatan maksiat menuju perbuatan taat, ”kembali dari segala perbuatan tercela kepada perbuatan terpuji menurut syariat agama.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Seseorang bisa kembali lagi ke jalan yang benar atau bertaubat, setidaknya, jika memenuhi empat syarat :

Pertama, Hendaknya taubat itu dilakukan dengan ikhlas, bukan karena ingin dipuji seseorang, atau hanya karena ingin terlihat shalih dan religius. Karenanya, taubat ini harus dibangun atas niat yang lurus, benar-benar mengharap ridha dan ampunan-Nya.  

Kedua, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Di sinilah sulitnya bertaubat kepada Allah, sebab hati kita seringkali sulit diajak menyesali perbuatan salah yang telah dilakukan. Bagaimana kita akan taubat bersungguh-sungguh jika hati kita tak menyesal atau tidak mengakui kesalahan.  

Ketiga, harus menghentikan segala dosa, baik kecil maupun besar. Sebab tak ada dosa kecil jika dilakukan secara terus menerus, dia akan menjadi besar. Dalam konsep taubat nashuha, berhenti dari semua dosa. Bukan hanya berhenti dari dosa tertentu, tetapi masih mengerjakan dosa yang lainnya. Tentu saja, dalam hal ini termasuk berjanji untuk tidak mengulangi dosa yang pernah dilakukannya. Taubat yang sungguh-sungguh adalah bertekad tidak ingin mengulangi perbuatan dosa lagi. Allah SWT memerintahkan untuk melakukan taubat yang tulus,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Keempat, apabila ada hak orang lain yang kita ambil/zhalimi maka ditambah dengan mengembalikan hak mereka atau meminta dihalalkan berdasarkan hadits berikut:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَحَدٍ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَىْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ  .

Barang siapa yang pernah menzhalimi seseorang baik kehormatannya ataupun yang lainnya, maka mintalah untuk dihalalkan pada hari ini sebelum datang hari yang ketika itu tidak ada dinar dan dirham. Jika ia memiliki amal saleh, maka diambillah amal salehnya sesuai kezhaliman yang dilakukannya, namun jika tidak ada amal salehnya, maka kejahatan orang itu akan dipikulkan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Taubat tidak cukup sekedar diniatkan dan diucapkan, tapi mesti diwujudkan dalam tindakan. Setelah menyesali perbuatan yang dilakukan, mintalah ampun kepada Allah, dan jangan ulangi perbuatan dan kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.  رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Naskah Lengkap bisa di download disini

Silakan gabung Group WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *