Ramadhan : Waktu Mustajab Untuk Berdo’a
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ فَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَّرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، سَيِّدُ اْلأَبْرَارِ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Ramadhan bukan sekadar bulan puasa, tapi juga bulan dzikir dan doa. Di bulan ini, suasana yang tercipta sangat mendukung bagi umat Islam untuk selalu dzikir (mengingat) dan memperbanyak berdoa kepada Allah. Dengan berpuasa, kita semua selalu merasakan kedekatan dengan Allah sepanjang waktu, maka inilah rahasianya mengapa do’a orang yang sedang berpuasa ini dijamin mustajabah. Allah I berfirman :
وَإِذَاسَأَ لَكَ عِبَادِي عَنِّي فَاِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَادَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوابِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah : 186 )
Ibnu Katsir r menerangkan bahwa masalah do’a yang disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa, menunjukkan tentang anjuran untuk memperbanyak do’a ketika seseorang sedang melaksanakan puasa. Pernyataan ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah salah satu waktu yang mustajab untuk terkabulnya do’a. Namun do’a itu akan dikabulkan jika seseorang berada dalam keimanan yang benar.
Hadirin yang dirahmati Allah
Perihal bulan Ramadhan sebagai bulan terkabulkannya do’a, dikuatkan dengan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah t. Rasulullah r bersabda :
إِنَّ لِلّهِ فِى كثلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَمِنَ النَّارَفِى شَهْرِرَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْبِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a akan dikabulkan.” (HR. Ahmad)
Waktu-waktu yang mustajab untuk berdo’a di bulan Ramadhan :
Pertama, Waktu Sahur atau sepertiga malam terakhir. Allah I berfirman :
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
“ Dan orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran : 17)
Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Allah I turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Dari sahabat Abu Hurairah t, Nabi r bersabda :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِالدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ الَّيْلِ الآخِرُيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَ لُنِى فَأَعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَلَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa seperti malam terakhir. Lantas Allah berfirman : “ Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa istimewanya waktu sahur yang merupakan sepertiga malam terakhir yang penuh keutamaan. Oleh karena itu, jangan lewatkan waktu ini untuk berdoa serta memohon ampun kepada Allah
Hadirin yang dirahmati Allah
Kedua, Waktu berpuasa. Dari Abu Hurairah t, Nabi r bersabda :
ثَلاَ ثَةٌ لآتُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّاءِمُ حَتَّى يُفْطِرَوالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak yaitu : orang yang sedang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad)
Imam Nawawi r berkata, bahwa disunahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a, demi urusan akhiratnya dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan.
Oleh karena itu, tidak selayaknya kita meninggalkan doa di hari-hari puasa kita, lebih-lebih lagi saat menjelang waktu berbuka puasa.
Ketiga, Waktu berbuka. Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan dan merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa, karena di waktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits Nabi r :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.
“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah r bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللهِ r إِنَّ لِصَّا ءِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مًاتُرَدُّ
“Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki do’a yang tidak tertolak pada saat berbuka.” (HR. Ibnu Majah)
Keempat, ketika malam Lailatul Qadar. Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. mari kita gunakanlah kesempatan terbaik ini untuk memohon ampun kepada Allah, meminta kebaikan dunia dan akhirat kita. Apapun yang kita minta, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa kepada Allah.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu mengingat dan rajin berdoa kepada-Nya, sehingga kita termasuk orang yang bertakwa. Amiin.
Oleh: Ustadz Karwanto, S.Pd.
Naskah Lengkap bisa di download disini
Silakan gabung Group WhatsApp