ArtikelKultum Ramadhan 1445 H

Saatnya Anak-anak Muda Memakmurkan Masjid

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى،  وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛  وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Kita saksikan di bulan Ramadhan ini, umat Islam demikian bersemangat untuk memuliakan dengan cara mengisinya, dalam bentuk memperbanyak ibadah dan semangat beramal shalih. Kebahagiaan kita tampak secara nyata selama bulan Ramadhan ini, dimana kita semua menjalani ibadah di masjid dalam berbagai bentuk kegiatan, mulai dari shalat fardhu, shalat tarawih, majelis taklim, membaca Al-Qur’an, sedekah buka puasa dan berbagai jenis kegiatan pendukungnya. Di bulan Ramadhan ini kita melihat dan menjadi saksi bahwa masjid atau mushala tampak padat agenda.

Masjid bagi umat Islam merupakan pilar yang menguatkan tegaknya sendi-sendi kehidupan masyarakat. Masjid memiliki peranan penting dalam membina umat dan masyarakat, dan merupakan bangunan yang diberkahi. Dari masjidlah kebaikan muncul dan tersebar.

Saat Rasulullah r hijrah ke Madinah, maka bangunan yang pertama kali beliau bangun adalah masjid, bukan rumah untuk tempat tinggal Nabi. Di masjid itulah, beliau mendidik umat, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, ibadah yang benar, akhlak yang benar dan bermu’amalah yang benar sehingga para sahabat beliau menjadi umat yang terbaik. Rasulullah r bersabda,

أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا.

Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid; dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.” (HR. Muslim).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Allah memberikan pernyataan, bahwa orang yang mampu memakmurkan masjid adalah merupakan sebenar-benar orang yang beriman. Firman-Nya:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allâh ialah orang-orang yang beriman kepada Allâh dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allâh, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allâh)” [QS. At-Taubah :18]

Ayat yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan memakmurkan masjid yang didirikan karena Allah I dengan semua bentuk pemakmuran masjid. Perbuatan terpuji ini sekaligus menjadi bukti benarnya iman dalam hati seorang hamba.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Salah satu golongan pemuda yang disukai oleh Allah I adalah pemuda yang memakmurkan masjid. Masjid sendiri menjadi salah satu tempat yang sangat spesial dalam Islam, selain tempat beribadah masjid sebenarnya menjadi pusat peradaban.  Sebagai pemuda sudah seharusnya menjadi pemuda yang memakmurkan masjid, dengan fisik yang masih kuat dan pikiran yang masih baik tentu bisa membuat warna lain bagi masjid jika dikelola oleh anak-anak muda. Rasulullah r bersabda :

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ،

Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya terkait di masjid[HR Bukhari dan Muslim].

Allah I memperhatikan secara khusus kepada para pemuda, yaitu seorang pemuda yang berada dalam ketaatan kepada Allah sekaligus menjelaskan keutamaan besar yang akan diperoleh oleh seorang pemuda yang mau mendedikasikan waktu dan juga pikirannya untuk kemakmuran masjid.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Memakmurkan masjid bukan semata tugas penjaga masjid. Pemuda Muslim pun wajib ambil bagian. Namun, sedih sekali ketika mengetahui masjid yang jumlahnya banyak, namun minim jamaah. Sedih sekali hati kita ketika mengetahui sebuah masjid hanya diisi oleh segerombolan kakek sepuh yang cukup usia. Suara azannya jauh dari kata merdu, sementara hanya segelintir pemuda yang terlihat memadati pojokan masjid ataupun mushala. Ke mana para pemuda-pemudi muslim? Kita semakin sadar, jarang sekali terdengar suara azan yang tangkas, tegas dan merdu, yang dilafadzkan anak-anak muda.

Mari kita ajak anak-anak kita, para pemuda di sekitar kita untuk kembali ke masjid, memakmurkan masjid Allah dengan sepenuh hati, kita mulai dari bulan Ramadhan tahun ini. Semoga Allah I meridhai langkah kita.

Oleh: Ustadz R Joko Winarno, S.kom

Naskah Lengkap bisa di download disini

Silakan gabung Group WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *