Karena Keluarga Adalah Surga Dunia
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اَلْحَمْدُ ِللهِ اَلَّذِيْ هَدٰينَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ اَنْ هَدٰينَا الله, أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ اَمَا بَعْدُ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
“Baitii Jannatii”– Rumahku Surgaku… itulah slogan islami yang sering kita jumpai, baik dalam pembicaraan, sticker, maupun ungkapan di media sosial. Setiap orang tentu mendambakan keluarga yang harmonis, karena susah dan senangnya kehidupan seseorang ditentukan oleh keharmonisan keluarganya.
Jika keluarga harmonis, akan terasa nyaman dan tenteram kehidupan semua anggotanya, bahkan serasa hidup di surga. Sebaliknya jika sebuah keluarga tidak harmonis, maka permusuhan, kesedihan, dan penderitaan akan selalu menyertai kehidupannya. Na’udzubillaahi min dzaalik.
Keluarga harmonis dalam islam disebut dengan istilah sakinah mawaddah wa rahmah. Sebagai agama yang sempurna, Islam telah memberikan petunjuk bagaimana seseorang membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Allah I berfirman,
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Ruum: 21)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Imam Al-Qurtubi menjelaskan komentar sahabat lbnu Abbas t tentang Firman Allah I surat Ar-Rum ayat 21 :
Kata‘mawaddah‘ adalah rasa cinta seorang suami kepada isterinya, yang lebih menekankan kepada fisik dan ‘rahmah’ yang berarti kasih sayang seorang suami agar isterinya jangan sampai menderita atau mengalami kesusahan. Dari tafsir tersebut dapat disimpulkan bahwa pondasi pembentukan rumah tangga muslim itu dia dasarkan di atas ‘mawaddah’ dan ‘rahmah’.
Suasana rumah tangga yang dibina di atas dasar cinta dan kasih sayang yang suci akan mententeramkan dan memberi ketenangan jiwa dalam kehidupan seorang muslim.
Putra-putri yang dibentuk dalam suasana ‘mawaddah’ dan ‘rahmah’ akan menjadi pribadi yang bahagia, optimis, penuh kasih sayang serta jauh dari permusuhan dan penyakit hati yang melemahkan pribadi.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat beberapa point yang menggambarkan potret keluarga “sakinah mawaddah wa rahmah”, yaitu:
- Niat yang tulus; yaitu suami, istri, beserta putra-putrinya selalu mengharapkan ridho Allah semata dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.
- Aqidah yang lurus; yaitu semua anggota keluarga berkomitmen dengan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang menciptakan, memelihara, memberi rizki, menghidupkan, mematikan, memberikan manfaat dan bahaya, sehingga hanya kepada Allah mereka menyembah, memohon, dan menggantungkan semua harapan.
- Akhlak yang bagus; yaitu semua anggota keluarga selalu menjaga kelembutan dalam tutur kata, sopan dalam bersikap, dan santun dalam setiap perilakunya.
- Ibadah yang tak terputus; yaitu semua anggota keluarga selalu istiqamah dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah I, ajeg, terus-menerus, tidak putus sampai Allah memanggi menghadap-Nya
Demikian gambaran singkat tentang potret keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang menjadi dambaan setiap orang. Semoga Ramadhan yang agung dan penuh barokah ini dapat kita jadikan sebagai sarana muhasabah, sejauh mana kita mewujudkan keluarga kita sebagai Surga Dunia.
Oleh: Ustadz Rahmat Budiyanto, S.Pd
Naskah Lengkap bisa di download disini
Silakan gabung Group WhatsApp