Jangan Menunda Beramal Shalih
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَاذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Puji syukur mari kita senantiasa panjatkan kehadirat Allah I, atas nikmat karunia yang dilimpahkan untuk kita. Salawat dan salam semoga terlimpah untuk Nabi Muhamamad r, sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga zaman nanti.
Sejatinya hidup ini sangat singkat. Perputaran waktu serasa sangat cepat. Seakan dunia anak-anak belum lama kita rasakan, tetapi sekarang kita sudah remaja, dewasa atau bahkan telah memiliki putra bahkan cucu. Perjalanan kehidupan manusia begitu singkat, seakan baru kemarin tak terasa.
Bagi seorang mukmin, waktu harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Pergantian siang dan malam, pergantian hari, bulan dan tahun, bukan semata-mata rutinitas yang tidak ada artinya. Semua harus diisi dengan amal shalih. Semua harus dimanfaatkan untuk memperbanyak bekal, kita menghadap Allah U.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kita tidak tahu kapan akan dipanggil-Nya. Telah banyak ayat kauniyah yang diperlihatkan. Betapa sanak saudara serta sahabat, yang telah mendahului kita menghadap-Nya. Mereka kini tidak bisa bersama-sama lagi di sini. Semua hanya menunggu giliran saja. Suatu saat kita pasti akan menyusul, mereka memenuhi panggilan Allah. Memasuki alam barzakh, adalah suatu kepastian yang tak bisa dibantah. Mari kita renungkan sebuah ayat dari Al-Quran yang mengingatkan kita tentang pentingnya beramal shalih tanpa menunda-nunda.
وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ نَسُواْ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمۡ أَنفُسَهُمۡۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
“Dan janganlah engkau menjadi seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah membuat mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hashr: 19)
Ayat ini mengajarkan kita, agar tidak melupakan Allah I, dan melakukan amal shalih di tengah kesibukan dunia. Dunia yang sementara ini jangan dijadikan sebagai tujuan akhir. Karena dunia merupakan sarana menggapai Akhirat. Apabila dunia menjadi tujuan akhir, maka segalanya pasti akan musnah. Akhirnya hanya penyesalan yang akan kita dapatkan . Allah I mengingatkan kita, dalam surat Luqman ayat 33:
…فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ
Artinya: “Maka janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (mentaati) Allah.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kesibukan dunia memang sangat mudah memalingkan seseorang, terhadap kehidupan abadi Akhirat. Kelemahan kita adalah, sering menunda-nunda untuk melakukan suatu ibadah, terlarut dalam kesibukan dunia. Merasa bahwa umur ini masih panjang, dan ibadah masih bisa dilakukan lain waktu. Dunia terlihat indah dan mempesonakan, sampai kita lupa bahwa, usia kita semakin hari semakin berkurang. Rasulullah r bersabda :
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima hal sebelum datangnya lima hal: masa muda sebelum tuamu, masa sehat sebelum sakitmu, kaya sebelum kemiskinanmu, waktu luang sebelum sibukmu, dan hidup sebelum matimu.” (HR. Al Hakim)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Hadits ini mengingatkan kita bahwa umur, dan kesempatan hidup terbatas. Jangan menunda beramal shalih dan berbuat baik. Jangan kita tunda besok, amal shalih yang dapat lakukan sekarang. Bersegera beramal shalih, sungguh sangat baik, karena kita tidak tahu, takdir apa yang akan terjadi besok.
Mari manfaatkan usia kita mumpung masih muda, masih memiliki kekuatan, untuk berjamaah di masjid, tenaga kita masih mampu beramal shalih. Apabila telah tiba waktu tua, semua serba lemah, dan kita tak sekuat saat masih muda.
Manfaatkan waktu saat sehat. Karena badan yang sehat sejatinya harus disyukuri, dengan melaksanakan kewajiban dan amal shalih. Sebab saat kita sakit, kemampuan kita terbatas. Beramal shalih dan beribadah, akan kurang maksimal, dibanding saat kita sehat.
Manfaatkan saat kita memiliki harta. Menggunakan harta yang kita miliki, untuk beramal shalih. Karena suatu saat kita juga akan mengalami, suatu saat sempit harta. Jangan lupakan sedekah, infak dan amalan-amalan lain, yang terkait dengan harta. Apabila datang kemiskinan, tak mampu lagi kita beramal dengan harta.
Manfaatkan waktu luang kita untuk mentadaburi ilmu agama. Dengan rajin mengaji dan mencari ilmu. Jangan sia-siakan waktu kita, dengan aktivitas yang tidak bermanfaat. Saat sibuk tiba, kita sudah tak kuasa melakukannya.
Manfaatkan usia kita saat hidup di dunia. Maksimalkan ikhtiar beramal shalih. Karena suatu saat kita pasti akan menemui ajal. Jika ajal sudah tiba, maka tidak dapat lagi, kita beramal shalih, sebagaimana saat kita hidup di dunia. Secara umum kesempatan telah tertutup karena kita telah berada di alam kubur. Ada jalur lain kita tetap mendapatkan hasil walau sudah wafat, tetapi amalan tersebut tetap dilakukan ketika masih hidup. Apa itu ? jawabnya sesuai hadits berikut :
Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mau mendoakannya. (HR Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa`i, dan Ibnu Hibban)
Dalam mengisi amaliah amaliah di bulan Ramadhan, marilah kita memahami bahwa setiap amal shalih, pasti ada nilainya dihadapan Allah I. Jangan menunda-nunda untuk berbuat baik, sebab umur kita adalah anugerah, yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran, dan menjadikan Ramadhan ini sebagai momentum, untuk meningkatkan amal shalih kita, Aamiin.
Oleh: Ustadz Ma’ruf Yuniarno, M.S.I
Naskah Lengkap bisa di download disini
Silakan gabung Group WhatsApp