Zakat Maal Dan Fitri
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفٰى ، وَسَلاَمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ, اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، خُذۡ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡ صَدَقَةٗ تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٞ لَّهُمۡۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah I.
Segala puja dan puji syukur kepada Allah I yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya.Semoga kita termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya dan berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad r, keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang senantiasa memegang dienul Islam sampai akhir hayatnya. Pada kesempatan ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah I.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam,” (QS. Al Imron:102).
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Pada kesempatan khutbah hari ini selaku khatib akan menyampaikan fiqh Zakat, yang tingkat urgensinya tidak kalah dengan urgensi Shalat dalam Islam. Hal ini terbukti kedua nomenklatur yaitu Shalat dan Zakat hampir selalu disebutkan bersamaam dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an, misalnya ketikan Allah I menunjukkan karakter orang yang bertaqwa dalam QS. Al Baqarah : 177, Dalam QS. Al Baqarah : 43 terkait perintah shalat dan membayar zakat, QS Maryam : 31 tentang Perintah Allah untuk shalat dan membayar zakat kepada Nabi Isa u. Selanjutnya secara tegas Allah I memerintahkan kepada umat Islam agar mengambil zakat untuk kebersihan harta dan kesucian jiwa kita dan ditasyarufkan kepada yang berhak menerimanya.
Dasar Perarikan zakat :
Firman Allah dalam QS. At Taubah : 103
خُذۡ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡ صَدَقَةٗ تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٞ لَّهُمۡۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Dalam ayat tersebut secara tegas Allah I memerintahkan kepada kita, agar Amil mengambil secara aktif kepada muzakki untuk ditasyarufkan kepada yang berhak menerima, yaitu :
Penerima Zakat (Maal) dan Profesi
Firman Allah I dalam QS. At Taubah : 60,
۞إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلۡفُقَرَآءِ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡعَٰمِلِينَ عَلَيۡهَا وَٱلۡمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمۡ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَٱلۡغَٰرِمِينَ وَفِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبۡنِٱلسَّبِيلِۖ فَرِيضَةٗ مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
Khusus terkait Bulan Ramadhan maka Fiqh Zakat Fitri (Fitrah) perlu kami sampaikan sebagai berikut :
Dasar Penarikan Zakat Fitri :
Rasulullah r mewajibkan kepada budak, orang merdeka, laki-laki dan perempuan, besar atau kecil muslim untuk membayar zakat fitri dari gandum, kurma sebanyak 1 sha’
صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَاْلأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ رواه البخاري
Rasulullah r telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas budak, orang merdeka, laki-laki, wanita, baik kecil maupun besar, dari golongan Islam dan beliau menyuruh membagikannya sebelum orang pergi shalat Id. (HR. Bukhari).
Fungsi Zakat Fitri :
Adapun fungsi Zakat Fitri bagi seorang Muslim adalah agar dapat menyempurnakan puasanya dari hal-hal yang merusak kesempurnaan puasa. Zakat Fitrah untuk Menyucikan Diri
فَرَضَ رَسُوْلُ للَّهِ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلْصَائِمِ مِنَ لَّلغْوِ وَالرَّفَثِ وَ طُعْمَةً لِلْمِسْكِيْنِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ مَنْ أَدَّاهَا بَعْدَالصَّلَاةِ فَهِيَ الصَّدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
Rasulullah r telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat Ied,, maka ia adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya sesudah shalat Ied, maka itu hanyalah sekedar sedekah (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitri
فَرَضَ رَسُوْلُ للهِ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلْصَائِمِ مِنَ لَّلغْوِ وَالرَّفَثِ وَ طُعْمَةً لِلْمِسْكِيْنِ …….
Rasulullah r telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan diri orang yang berpusasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin… (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim)
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Besaran, teknis dan mekanisme pembayaran Zakat fitri dan Fidyah , yaitu sbb :
Sesuai dengan ketetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: kep.-530/mui-diy/iii/2024 Tahun 2024 Tentang Pembayaran zakat fitri, fidyah dan penyalurannya, yang didukung oleh NU dan Muhammadiyah serta Ormas keagamaan lainnya, diatur sebagai berikut :
- Besarnya zakat Fitri, jika berupa beras sama dengan 2.5 kg, jika dibayar dengan uang sama dengan Rp 40.000;
- Besar membayar fidyah dikeluarkan berdasarkan standar kemampuan ekonomi keluarga yang bersangkutan, yakni berapa anggaran yang biasa dikeluarkan untuk 1x makan,,
– Klaster Sangat Mampu, minimal Rp. 60.000/Jiwa/Hari
– Klaster Mampu, minimal Rp. 45.000/Jiwa/Hari
– Klaster Sedang, minimal Rp. 30.000/Jiwa/Hari
– Klaster Ekonomi Cukup, minimal Rp. 15.000/Jiwa/Hari
Yang terpenting adalah senilai dengan yang dimakan sehari hari.
- Zakat Fitri dibayarkan sebelum shalat Ied berlangsung kepada Mustahik. Bagi Amil (pengumpul dan Pentasyaruf) dapat secara aktif mengumpulan zakat maal dan Zakat Fitri jauh sebelum Shalat Ied dan membagikannya sebelum pelaksanaan Shalai Ied untuk Zakat Fitr, sedangkan untuk zakat maal diserahkan kebijakan kepada Amil kapan membagikannya.
- Waktu Pembayaran Fidyah
Fidyah bisa dibayarkan pada ketentuan waktu sbb:
a. Pada hari ketika ia tidak berpuasa
b. Diakhirkan pada akhir bulan Ramadhan
c. Setelah Ramadhan,baik dibayar sekaligus maupun dicicil setiap hari sesuai hari puasa yang ditinggalkan.
- Penarikan, Pemeliharaan dan Pembagian zakat merupakan tanggung jawab amil sampai didistribusikannya dengan prinsip yadul amanah.
- Ketentuan Zakat Profesi
Jika ada seorang profesional yang penghasilanya telah sampai nishob zakat maal, yakni setara dengan nilai 85 gram emas murni (dalam satu tahun) maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%. Besarnya Nishob di DIY dihitung sbb : harga batangan emas murni (semar) seberat 1 gram , sebesar 829.000, jadi Nishob nya adalah 85 x 829.000 = Rp 70.465.000. (Penghasilan dalam satu tahun ), atau 5.871.333,3 (Penghasilan dalam satu bulan )
- Besaran pembayaran zakat yang telah mencapai nishob adalah sebesar 2,5%
- Contoh perhitungan zakat profesi : bila seseorang memperoleh penghasilan kotor 10 jt dikurangi penghasilan tidak kena zakat sebesar UMK (bantul) yaitu 2.216.463 = 7.783.537, maka Penghasilan kena zakat adalah : 7.783.537 x 12 = Rp.93.402.444,- maka jika penghasilan kotor 10 jt, dia kena zakat profesi sebesar : 2,5% x 93.402.444 = Rp.2.335.061;
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Demikian selanjutnya dapat diterapkan kepada besaran penghasilan lainnya.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah kedua.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ،
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخَشُّوْعَنَا وَزَكَاتَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Oleh : Ustadz H. Sugeng Prihatin, S.H.
Naskah Lengkap bisa di download disini
Silakan gabung Group WhatsApp