ArtikelBeritaIbadahKhutbah Jum'at

Khutbah, Dosa-dosa Besar : Membunuh Manusia

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ،  وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ

فَياَ عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُون، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Marilah kita senantiasa mengucapkan puji syukur kepada Allah atas banyaknya nikmat yang telah dicurahkan kepada kita semua, berupa kesehatan, umur panjang; terlebih nikmat hidayah iman – Islam yang akan mengantarkan kita menemukan kebahagiaan hidup hakiki.

 Shalawat dan salam semoga terhatur kepada baginda Nabi Muhammad SAW, manusia paling shalih di muka bumi, pemimpin seluruh manusia, bahkan pemimpin para Nabi dan Rasul, Imaamul anbiyaa’ wal mursaliin, yang seluruh ajarannya adalah merupakan kemakmuran bumi, yang seluruh petunjuknya adalah berdasarkan wahyu. Kemuliaan Islam inilah  yang memperbaiki bumi setelah rusaknya, yang memakmurkan bumi setelah kehancurannya, yang mengembalikan manusia dalam kemuliaannya sebagaimana manusia memang telah dimuliakan Allah.

Kami mengingatkan diri kami dan juga para jamaah  agar senantiasa meningkatkan ketaqwaan, yang merupakan bekal kita dalam kehidupan dunia dan akhirat, sebagaimana Firman Allah :

وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ 

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (QS 2:197)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Di dalam ajaran Islam, “nyawa manusia” memiliki nilai yang sangat tinggi. Sehingga tujuan pensyariatan agama ini, pertama kali adalah “hifzhun nafs” yaitu untuk memelihara jiwa (nyawa) manusia. Sebagai contoh konkrit, apabila seseorang terancam akan mati karena tidak ada makanan yang halal, maka dia diperbolehkan mengambil makanan yang diharamkan seperlunya, agar hidupnya tetap terselamatkan. Sementara itu, semua bentuk perilaku yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain tanpa sebab merupakan tindak kejahatan

Allah SWT telah memuliakan manusia dan memberikan hak atas kehidupannya. Karena itu, Islam melarang perbuatan dzalim atau aniaya atas diri manusia dalam bentuk apapun semenjak sebelum dilahirkan sampai dengan setelah mati. Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami mudahkan bagi mereka perjalanan di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS Al-Isra’: 70)

Pembunuhan atas jiwa manusia digambarkan sebagai dosa yang sangat luar biasa, Nabi SAW bersabda:

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنّ،َ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ

Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: Syirik kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mukmin yang suci berbuat zina. (HR Bukhari dan Muslim)

Bahkan Allah SWT menyebutkan dalam Surat Al-Maidah: 32 bahwa barangsiapa yang membunuh satu orang maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia,

 مَن قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعاً وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعاً 

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.. (Qs. Al Maidah: 32)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ayat ini memuat sebuah  prinsip bahwa bila seseorang membunuh orang lain tanpa alasan yang benar, maka pada hakikatnya dia telah membunuh manusia-manusia lain yang tak berdosa. Hal disebabkan bila orang yang terbunuh itu tetap dibiarkan hidup, maka dimungkinkan akan memiliki anak keturunan yang banyak. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan perlindungan jiwa manusia, dan membunuh seorang manusia dianggap sama dengan membunuh manusia seluruhnya.

Terlebih nyawa seorang mukmin, tak ternilai harganya. Allah SWT dengan tegas mengancam pelaku pembunuh seorang mukmin dengan ancaman yang sangat keras : 

وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً

“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah neraka jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Qs. An Nisa’ ayat 93)

Darah, jiwa, harta, dan kehormatan seorang muslim sangatlah tinggi nilainya, dilindungi dalam syariat Islam. Wajib bagi setiap muslim menjaga jiwa saudaranya. Darah seorang muslim haram ditumpahkan. Saudara sesama muslim haram dilukai, apalagi dibunuh.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ada kalanya kita mendengar berita terjadinya pembunuh dengan alasan-alasan yang sepele seperti : kesalahpahaman, tersulut emosi dan lain-lainnya, maka ini tentu menjadi sebuah keprihatinan. Karena emosi, akal sehat manusia menjadi tertutup sehingga menjadikan sedemikian mudahnya membunuh sesama manusia. Naudzubillahi mindzalik.

Sedemikian besarnya dosa membunuh manusia akan tetapi Allah masih membuka pintu taubat bagi siapa yang mau taubat nasuha, bertaubat dengan sebenarnya kepada Allah SWT. Berusahalah memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mengganti keburukan-keburukan di masa lalu dengan berbagai kebaikan-kebaikan. Allah akan menerima taubat orang yang benar-benar bertaubat, sebagaimana kisah seorang dari Bani Israil yang membunuh 100 jiwa dan benar-benar bertaubat, Allah pun menerima tobatnya

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua agar senantiasa istiqamah dijalan-Nya, semoga kita juga bisa berkontribusi dalam penyelamatan kehidupan manusia dengan berlimpah keberkahan dan kebaikan dari-Nya.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا  .اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى. اللهم أَعِزَّ الإِسْلامَ وَالمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِينَ، وَدَمِّرْ أَعْدآءَ الدِّينِ، اللهم انْصُرِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ وَالْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Naskah Lengkap bisa di download disini

Silakan gabung Group WhatsApp

Donasi Dakwah
Bank Muamalat : 53200 16730
a.n. Majelis Tabligh PDM Bantul
Konfirmasi : klik disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *